Pisang merupakan salah satu jenis buah yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Buah ini cocok dikonsumsi oleh semua usia dan juga sangat cocok dikonsumsi oleh orang lanjut usia yang memiliki gigi yang kurang sehat. Selai pisang terbuat dari pisang dan mudah dikonsumsi serta dibawa bepergian, biasanya dalam bentuk kalengan. Bagaimana cara pengolahan selai pisang? Yuk, kita simak sekarang!
Pisang merupakan buah yang umum dikonsumsi oleh semua umur. Jadi, sebagai salah satu produk olahan pisang, selai pisang juga sangat cocok dikonsumsi oleh semua umur, yang mana cukup baik. Pengolahan bahan baku: * Dapat digunakan buah yang sudah matang atau bahkan sudah terlalu matang, dengan cara dikupas secara manual. Perlakuan perlindungan warna: Pemukulan perlindungan warna. Pemukulan ampas pisang memerlukan paparan udara dalam jumlah banyak di dalam mesin pemukul. Jika perlindungan warna tidak dilakukan, selai akan berubah menjadi cokelat tua. Oleh karena itu, perlindungan warna merupakan ukuran utama untuk warna selai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan blansing dalam air panas 100℃ selama 2 menit sebelum diaduk adalah untuk menonaktifkan aktivitas polifenol oksidase dan menghambat oksidasi polifenol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencoklatan enzimatik terkendali ketika suhu sentral ampas buah mencapai 85℃. Setelah blansing, angkat ampasnya, tambahkan vitamin C, yaitu asam askorbat, sebagai pelindung warna, lalu masukkan ke dalam alat pemukul untuk membentuk ampas. Konsentrasi, penambahan gula, dan bahan tambahan: Daging buah pisang mengandung gula dan pektin yang tinggi, sehingga sulit untuk dipekatkan pada tekanan normal. Jika konsentrasi atmosferik digunakan, waktu pemanasan harus dipersingkat semaksimal mungkin, dan bahan pengental seperti natrium alginat dapat ditambahkan dengan tepat. Setelah beberapa saat konsentrasi, tambahkan gula putih untuk mencapai kadar padatan terlarut sebesar 40-45%, lalu hentikan pemanasan. Mengisi botol: Isi dan tutup dengan botol empat botol 200g.
Kemudian operasi sterilisasi dapat dilakukan, sterilisasi: sterilisasi tekanan atmosfer, yaitu pemanasan dalam air mendidih pada suhu 100 ℃ selama 20 menit dapat mencapai tujuan sterilisasi. Pendinginan: Mengadopsi metode pendinginan tersegmentasi, lalu dinginkan hingga 40 ℃. Produk jadi: Selai pisang memiliki warna kuning muda hingga keemasan, badan halus, dan aroma pisang yang kuat. Setelah 15 bulan penyimpanan pada suhu kamar, warna, aroma, dan pencoklatan produk menjadi normal. Dengan cara ini, seluruh proses pembuatan selai pisang selesai, dan dapat dilihat bahwa seluruh proses sangat matang, berubah satu langkah demi satu, yang sangat ketat.
Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa metode pengolahan selai pisang sudah sangat matang, dan kini dapat diolah dan diproduksi dalam skala besar. Metode pengolahan pisang memerlukan tenaga profesional untuk mengoperasikannya, yang dapat meningkatkan efisiensi pengolahan dan memastikan kualitas serta keamanan pangan. Hal ini masih sangat penting, dan juga merupakan sesuatu yang perlu diperhatikan oleh para praktisi. Secara keseluruhan, metode pengolahan selai pisang relatif sederhana dan tidak memerlukan intervensi manual yang berlebihan.
Waktu posting: 23-Feb-2024