Setelah pesawat mendarat, meskipun pendaratannya tidak sempurna, para penumpang umumnya bangkit dan mengambil barang bawaan mereka dari kompartemen bagasi. Setelah berbincang-bincang, mereka segera menuju ke konveyor bagasi untuk mengambil barang bawaan mereka. Namun, biasanya butuh berapa kali tas pertama di ban berjalan itu berputar sebelum sampai ke tangan seseorang. Banyak yang menduga bahwa ini hanya untuk uji coba. Benarkah?
Selain penuh penumpang, pesawat juga mengangkut barang bawaan atau kargo. Bergantung pada jenis dan tipe pesawat, muatan maksimum yang dapat diangkut dapat bervariasi. Sistem clearance juga berbeda dari check-in hingga loading ke dalam pesawat. Biasanya ini dilakukan secara manual, hanya sedikit yang diproses secara otomatis.
Dari area check-in, jauh di dalam bandara, hingga penanganan bagasi pesawat, ini adalah bagian terpenting dari infrastruktur bandara. Secara umum, beberapa bandara besar sudah menggunakan sistem penanganan bagasi otomatis.
Setelah check-in, barang bawaan atau bagasi penumpang memasuki sabuk konveyor dan sistem deflektor serta melewati pemeriksaan keamanan. Barang bawaan kemudian dimuat ke dalam kotak penyimpanan tambahan seperti kereta api dan ditarik oleh trailer barang bawaan sebelum dipindahkan ke platform kargo dan forklift untuk dimuat ke dalam pesawat.
Saat pesawat tiba di bandara tujuan, proses yang sama terjadi hingga pesawat diletakkan di konselor bagasi. Hal yang sama berlaku untuk penumpang. Prosesnya sama seperti saat Anda check out.
Setelah pesawat mendarat, simpan barang bawaan Anda di dalam koper, tunggu pintu kabin terbuka dan penumpang mulai berjalan menuju jalur pengangkutan barang bawaan. Hanya saja, baru di sini penumpang mulai bubar. Artinya, tidak semua penumpang akan langsung menuju jalur pengangkutan barang bawaan untuk mengambil barang bawaannya.
Menurut salah satu pengguna Quora, hal ini terjadi karena setiap orang memiliki pandangan dan minat yang berbeda. Ada yang pergi ke kamar mandi terlebih dahulu. Ada yang sedang makan. Cukup mengecek ponsel dan bertukar pesan instan atau panggilan telepon. Melakukan panggilan video dengan saudara. Merokok, dan masih banyak lagi.
Sementara penumpang melakukan berbagai hal ini, kru darat terus bekerja, menarik kargo dari sasis dan mengirimkannya ke korsel bagasi. Ini adalah petunjuk umum mengapa tas pertama yang muncul di korsel bagasi tidak diambil oleh pemiliknya, sehingga tampak seperti sedang diuji.
Hal ini bukan tidak mungkin, pemilik barang bawaan tersebut tengah melakukan berbagai kegiatan sebagaimana disebutkan di atas.
Faktanya, di tempat kejadian, tidak semua tas yang pertama kali muncul di korsel bagasi bukan milik siapa pun. Terkadang tuannya ada di sana, terkadang tidak.